22 TAHUN
Hari ini, 22 tahun. Juni 2024 adalah bulan paling berat sepanjang 2024. 12 hari di bulan Juni berubah seperti 3 tahun lamanya. Sepanjang hari ulang tahun, baru kali ini doa yang kutitipkan kepada Tuhan bukan hadiah atau kue ulang tahun. Tuhan tahu apa yang sedang terjadi pada diriku, Dia sangat paham bagaimana rasanya ketika aku melewati awal bulan Juni dengan begitu banyak tangisan. Meski di bulan yang sama adalah hari di mana aku wisuda, tetapi perasaan kacau dalam hidupku melekat di dalamnya.
Kewarasan adalah prioritas utama dalam hidupku saat ini. Kesehatan mental yang sebelumnya kuanggap hal biasa, kini menjadi perhatian yang luar biasa. Umurku sudah 22 tahun, sudah disebut dewasa. Ternyata, dewasa sepahit ini, ya?
Beberapa orang yang memang tidak bisa mengerti hidup kita, lebih baik kita simpan jauh- jauh dan jangan kita biarkan mereka mengganggu hidup kita. Meski aku tahu, manusia bukan ditugaskan untuk mengerti bagaimana kehidupan satu sama lain, tetapi mereka yang menghakimi hidup kita, sesungguhnya tidak seharusnya ada dalam hidup kita.
Meski dunia terlihat rapuh di mataku saat ini, tetapi aku percaya bahwa Tuhan selalu bersamaku. Aku selalu percaya bahwa semua yang terjadi bukan tanpa alasan. Bahkan keputusan yang dianggap salah di mata manusia, belum tentu salah di mata Tuhan. Kadang, jawaban yang selama ini kita cari hanya bisa didapatkan dengan menjalani semua yang harus kita jalani dengan lapang dada, sampai akhirnya Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan.
Ketika hidup sedang tidak baik- baik saja dan semua terasa sulit, barangkali Tuhan ingin menguji kapasitas kita terlebih dahulu sebelum Dia memberikan apa yang selama ini kita idamkan. Agar kita bisa lebih menghargai sesuatu yang sudah kita dapatkan di masa depan. Agar kita bisa mengingat masa sulit ini di saat kita lelah menjalankan sesuatu yang sebetulnya lebih baik dari hari ini. Singkatnya, barangkali Tuhan ingin kita bersyukur ketika Dia memberikan kehidupan yang jauh lebih baik dari hari ini.
Komentar
Posting Komentar